identifikasi anak tuna daksa (laporan observasi)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Studi Lapangan
Anak tunadaksa adalah seseorang yang mengalami hambatan dan penurunan dalam mengoptimalkan fungsi anggota tubuh maupun gerakan-gerakan tertentu yang berkaitan dengan tulang, otot, sendi dan system saraf sehingga memerlukan layanan khusus.
Dengan mengerti secara teori maka harus terjun langsung ke lapangan untuk mencari dan mengamati sampel anak yang mengalami hambatan fungsi gerak anggota tubuhnya.
Pengamatan tersebut dapat melihat beberapa ciri-ciri dari sampel tersebut dan menarik kesimpulan anak termasuk dalam karakteristik hambatan anggota gerak apa dan istilah klasifikasi tunadaksa yang mana.
Hasil dari pengamatan tersebut dapat dianalisa hambatan anak. Mengetahui karakteristik dan perbedaan masing-masing istilah klasifikasi tunadaksa. Membedakan layanan bagi setiap anak yang memilki hambatan berbeda.
Mengamati masalah-masalah dalam layanan anak tunadaksa yang ada dimasyarakat sekarang dan mengetahui layanan yang tepat untuk diberikan pada mereka.

B.     Maksud dan Tujuan Studi Lapangan
1.      Maksud
-            Mencari anak yang memiliki hambatan pada anggota gerak tubuh
-            Mengetahui karakteristik anak tersebut
-            Menarik kesimpulan
2.      Tujuan
-          Mencari sample anak.
-          Mengidentifikasi dari sample anak tersebut.
-          Membuat profil anak.
-          Mengenali hambatan anak.
-          Mengenali gerak aktifitas anak
-          Mengenali perkembangan motorik anak
-          Mencari perbedaan hambatan anak dengan yang lainnya.
-          Mengenali karakteristik dan klasifikasi dari hambatan anak.
C.    Metode Studi Lapangan
1.      Sumber data
Didapat dari guru wali kelas dan dari hasil pengamatan.
2.      Karakteristik anak ( instrumen )
Dalam pengamatan ini observer mengamati 2 anak sebagai sampel, mereka sama-sama mengalami hambatan pada organ fisik (motorik). Dari 2 sampel memiliki perbandingan dalam hambatannya.
a.    Pengamatan
Sampel 1
·      Profil anak
Nama                                                        :FH
Tempat/tgl lahir                                        : banjarmasin, 10 september 2006
Agama                                                      : islam
Alamat                                                     : jln. zambrut 1 griya permata handil bakti


Nama orangtua                                         :S
Agama                                                      : Islam
Pekerjaan                                                  : swasta/service
·           Ciri fisik
-          wajah seperti anak pada umumnya
-          ke dua kakinya lemah
-          kalau duduk harus menggunakan sanggahan
-          duduk menyender
-          kedua pergelangan kaki anak tampak lemah
-          pipi dempam
-          anak terlihat aktif
-          badan terlihat sehat seperti anak pada umumnya, tetapi lemah pada bagian kaki
·           Motorik 
-          Kedua kaki lumpuh layu terhambat dalam gerak
-          Kedua tangan tidak ada hambatan
-          Anak masih mampu memegang pensil, bola, botol, makanan, buku, tas dan benda lainnya.
-          Mampu memasang sepatu sendiri
-          Mampu mengangkat tangannya sendiri
-          Mampu menepukan tangan
-          Mampu bermain dengan benda
-          Tidak mampu berdiri tegak
-          Mampu berjalan dengan kedua tangan
-          Kaki mampu bersila
-          Mampu menggerakan jari-jari kaki
-          Mampu menggoyang-goyangkan kaki saat duduk di kursi
-          Kaki anak tidak mampu di luruskan
-          Bentuk kaki yang tidak seimbang
-          Kalau ada kegiatan di lapangan sekolah memakai kursi roda
-          Mampu menjalankan kursi roda sendiri
-          Tidak dapat naik kursi sendiri
-          Anak mampu menggoyangkan tubuhnya
·           Perkembangan interaksi sosial
-          Mampu berkomunikasi dengan baik
-          Mempunyai pembendaharaan yang sama pada anak seusianya
-          Aktif dalam bermain dengan teman
-          Mampu menyebut nama-nama temannya
-          Mempunyai rasa empati
-          Mau bermain dengan teman-teman
-          Mampu mendengarkan intruksi guru
-          Dapat menerima kehadiran orang asing
-          Percaya diri
-          Suka bermain bola dengan tangan
-          Tidak takut dengan orang baru di kenal
-          Sayang dengan orang tua, guru dan teman-teman
-          Mempunyai semangat yang tinggi
·           Keterampilan akademik
-            Anak duduk dikelas 1 SD
-            Suka belajar
-            Menerima pembelajaran di kelas dengan baik
-            Melaksanakan perintah guru
-            Aktif belajar, tetapi apabila bosan tidak semangat belajar
-            Mendengarkan guru mengajar
-            Dapat membantu teman untuk menulis
-            Sudah mampu menunjuk dan mengenal huruf
-            Sudah mampu mengenal angka
-            Sudah mampu membaca perkata
Sampel 2
·      Profil anak
Nama                                    : SSA
Tempat/tgl lahir                     : Banjarmasin, 24 Maret 2004
Agama                                  : Islam
Alamat                                  : Jl. Kasturi I no. 95
Nama orangtua/wali              : Sumarno
Agama                                  : Islam
Pekerjaan                              : Wirausaha (Jl. Dahlia Raya no.25)
·      Ciri Fisik
-            Tubuh anak terlihat kurang sehat (kurus)
-            Kedua kaki anak tidak bisa berfungsi sesuai geraknya
-            Anak tidak mampu berdiri tegak
-            Anak tidak berjalan dengan kedua kakinya
-            Kedua tangannya sedikit lemah dalam begerak
-            Wajah anak nampak seperti anak pada umumnya
-            Anak pendiam
-            Jarang bergerak

·      Motorik
-            Anak tidak begitu aktif dalam gerak
-            Anak tidak mampu berjalan (harus digendong)
-            Anak mampu menulis dengan tangan
-            Anak tidak dapat memasukkan buku kedalam tas yang ada di belakang kursinya
-            Anak dapat memegang pensil dan makanan
-            Anak tidak dapat mengangkat dan memegang botol minuman dengan waktu yang lama
-            Anak tidak dapat membuka bungkus makananya sendiri
-            Anak mampu duduk tanpa sanggahan
-            Anak bisa menggerakkan kakinya  saat diatas kursi
-            Anak berjalan dengan mengesot
-            Anak tidak bisa naik kekursi
-            Anak mampu menggerakkan jari kakinya di saat duduk dikursi
-            Anak mampu menggoyangkan tubuhnya
-            Kaki anak tidak bisa diluruskan bila duduk dilantai
-            Anak tidak dapat melipat kakinya
·      Interaksi Sosial
-            Anak sering membeo
-            Anak berbicara sendiri dan selalu mengulang-ulang
-            Anak mendengar saat dipanggil tapi tidak ada respon
-            Anak sering bermain dengan mainanya sendiri
-            Kadang tidak ada kontak mata
-            Anak jarang bermain dengan teamnnya
-            Anak terlihat tidak aktif (hipoaktif)
-            Sewaktu-waktu anak sering menanyakan jam
-            Kurang rasa empati terhadap teman
-            Mampu mendengarkan instruksi guru
-            Beberapa kali dipanggil baru ada respon
-            Mampu menyebutkan nama-nama temannya
-            Jarang menjawab pertanyaan orang lain
-            Tidak ada respon dengan orang yang baru ia kenal
-            Menyadari lingkungan baru
-            Anak sewaktu-waktu adzan sendiri
-            Anak mampu meminta buang air
·      Keterampilan Akademik
-            Anak duduk dikelas 3 SD
-            Anak memperhatikan penjelasan guru
-            Anak mendengarkan instruksi
-            Anak menulis dengan baik
-            Anak suka belajar
-            Anak suka belajar agama
-            Anak sering mengaji sendiri (alif, ba, tha)
-            Anak rajin menulis
-            Aktif belajar
-            Anak merespon instruksi belajar
-            Mempunyai ingatan jangka panjang
b.    Wawancara
Wawancara yang kami lakukan dengan wali kelas saja, karena orangtua yang mengantar anak tidak ikut menggu anak di sekolah.
Saat didalam kelas kami diberitahu ibu Fauziah pengajar kelas D/1,2,3
Guru                     : Farid ini kedua kakinya yang tidak bisa bergerak lagi,     anggota tubuh lainnya masih berfungsi
Observer               : ya bu, kira-kira sejak kapan kaki farid tidak dapat bergerak lagi?
Guru                     : Farid ini mempunyai hambatan waktu ia duduk dibangku TK, gejalanya tiba-tiba badan panas tinggi tidak turun-turun dan kedua kakinya jadi lumpuh layu
Observer              : kenapa bisa tiba-tiba badan panas jadi buat kakinya layu ya bu, apa tidak di suntik polio?
Guru                    : nah, kalau itu ibu kurang tau, tapi yang ibu tau mamanya Farid mempunyai gen yang menurunkan kelumpuhan, jadi bila ia mempunyai anak laki-laki kemungkinan akan menurun pada anaknya.
Obsrever              : kalau Sahid itu terhambat gerak kaki juga bu?
Guru                    : iya, Sahid gejalanya sama dengan Farid. Mereka juga sepupu.
                             Sahid juga tba-tiba demam tinggi saat TK dan langsung lumpuh pada kakinya. Sahid sempat trauma dan saat masuk kelas 1 SD ia tidak bau belajar dan terus tantrum dalam kelas tapi selang satu tahun Sahid sudah mulai mampu dengan lingkungan kelas.
                             Ibu sahid kaka dari Ibunya Farid, kakanya Sahid meninggal saat SMP memilki hambatan yang sama.
Observer              : iya, jadi menurut ibu Ibu dari Farid dan Sahid ini memang membawa gen kelumpuhan dan selalu turun pada anak laki-laki mereka?
Guru                    : iya, karena Ibu nereka bersaudara dan turunya hanya pada anak laki-laki
Observer              : Oh begitu, Tapi bu kami melihat Sahid dan Farid ini sedikit berbeda dalam tingkah lakunya. Sahid seperti gejala anak autis juga
Guru                    : oh iya benar, Sahid mengalami hambatan pada prilaku



Observer              : oh, pantas bu  Sahid sering membeo.
                             Oh kalau begitu makasih bu
Guru                    : iya, silakan lihat-lihat saja dulu sementara ibu mengajar, kalau perlu apa-apa tanya saja.

c.    Dokumentasi
Dokumentasi didapat dari hasil rekaman video dalam aktifitas anak di sekolah.
Dalam pengamatan video kami membandingkan aktifitas kedua sampel.
3.      Analisa
Dalam analisa kami mengamati kedua anak yang memilki hambatan gerak pada kakinya. Kedua anak sama mengalami lumpuh layu bagian kaki.
Anak memiliki riwayat yang sama saat gejala tersebut timbul. Dari hasil keterangan guru, mereka sepupu dan ada dugaan hambatan mereka bawaan dari ibu mereka masing-masing.
Awalnya kami hanya ingin mengamati satu sampel anak dengan hambatan gerak anggota tubuh, tetapi setelah tau anak tersebut memilki sepupu yang juga memilki hambatan yang sama dan penyebab yang sama maka kami memutuskan ingin mengamati dan membandingkan hambatan kedua anak tersebut.
Dari sampel 1 : anak memiliki hambatan gerak anggota kaki (lumpuh layu). Anak menaiki kursi roda dan memerlukan ikat pinggang/sabuk untuk menhahan tubuhnya. Anak terlihat aktif dalam akifitasnya karena hanya terhambat pada gerak kaki saja. Anak mampu belajar seperti anak pada umumnya dan terlihat cepat tanggap dalam belajar. Anak diantar ayah nya ke sekolah.
Di sekolah anak diajarkan mandiri dalam beraktifitas. Baik memasang sepatu sendiri dan bermain walaupun tidak menggerakkan kaki.

Dari sampel 2 : anak memiliki hambatan gerak bagian kaki (lumpuh layu). Anak hanya digendong untuk aktifitas lainnya. Anak tidak terlihat aktif dalam bergerak. Dari pengamatan ternyata anak juga memilki hambatan pada prilaku (autism). Terlihat anak sering membeo dan berbicara sendiri. Anak dijaga oleh asisten pengasuh ke sekolah.
Pembelajarn dalam kelas membuat anak semangat dalam belajar dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan.
























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Objek Penelitian (Deskripsi Sekolah)
Observasi dilakukan di SDLB Airmantan Banjarmasin, mengamati dua sampel anak kelas 1 dan 3 yang berada dalam satu kelas dengan hambatan anggota gerak tubuh.
B.     Deskripsi
Ada 2 sampale anak yang di amati:
1.    FH
Karakteristik menunjukkan :
-          kalau duduk harus menggunakan sanggahan
-          duduk menyender
-          kedua pergelangan kaki anak tampak lemah
-          Mampu menggerakan jari-jari kaki
-          Mampu menggoyang-goyangkan kaki saat duduk di kursi
-          Kaki anak tidak mampu di luruskan
-          Bentuk kaki yang tidak seimbang
-          Pengerutan otot menyebabkan tulang-tulang merapat
-          Mampu menepukan tangan
-          Mampu mengangkat kedua tangannya ke atas
-          Terkadang mampu turun dari kursi sendiri,tetapi bisa juga dibantu
-          Mampu memasang sepatu sendiri
-          Anak  merangkak
-          Mampu melempar dan menangkap bola
-          Tidak mampu mengangkat kaki ke atas


2.      Sahid abdillah
Karakteristik menunjukkan :
-          Lumpuh layu
-          Kaki tidak bisa menendang
-          Sulit bertepuk tangan
-          Tidak mampu mengangkat tangan ke atas
-          Kurang mampu melempar dan menangkap bola
-          Memerlukan bantuan orang lain untuk melipat kaki
-          Sulit menjatuhkan bola
-          Tidak mampu membuka tutup botol minuman
-          Tidak mampu memasang sepatu sendiri
-          Duduk menyender
-          Suka membeo
-          Bila diajak bicara anak mendengar,tetapi tidak ada respond
-          Lebih suka bermain sendiri









BAB III
KESIMPULAN
A.  Kesimpulan
Dua anak yang kami observasi untuk menjadi perbandingan untuk menentukan klasifikasi anak tunadaksa.
1.    M. Farid Hafiz
Description: F:\DCIM\Camera\2013-10-28 09.29.40.jpg
·      Dari segi fisik  :
-            wajah seperti anak pada umumnya
-            kedua pergelangan kaki anak tampak lemah
-            badan terlihat sehat seperti anak pada umumnya, tetapi lemah pada bagian kaki.
·      Dari segi motorik:
-            Kedua kaki lumpuh layu terhambat dalam gerak
-            Kedua tangan tidak ada hambatan
-            Anak masih mampu memegang pensil, bola, botol, makanan, buku, tas dan benda lainnya
-            Mampu memasang sepatu sendiri
-            Mampu mengangkat tangannya sendiri
-            Mampu menepukan tangan
-            Mampu menggoyang-goyangkan kaki saat duduk di kursi
·      Perkembangan interaksi sosial
-            Mampu berkomunikasi dengan baik
-            Mempunyai pembendaharaan yang sama pada anak seusianya
-            Mempunyai semangat yang tinggi
-            Mampu mendengarkan intruksi guru
·      Keterampilan akademik
-            Anak duduk dikelas 1 SD
-            Menerima pembelajaran di kelas dengan baik
-            Melaksanakan perintah guru
-            Aktif belajar, tetapi apabila bosan tidak semangat belajar
Hasil pengamatan anak mengalami Polio (lumpuh layu) pada bagian kaki.
2.    Sahid Abdillah
Description: F:\DCIM\Camera\2013-10-28 09.29.06.jpg
·      Karakteristik
-            Tubuh anak terlihat kurang sehat (kurus)
-            Kedua kaki anak tidak bisa berfungsi sesuai geraknya
-            Anak tidak mampu berdiri tegak
-            Wajah anak nampak seperti anak pada umumnya
-            Anak pendiam
-            Anak sering membeo
-            Anak berbicara sendiri dan selalu mengulang-ulang
-            Anak mendengar saat dipanggil tapi tidak ada respon
-            Anak sering bermain dengan mainanya sendiri
-            Kadang tidak ada kontak mata
-            Lengan lurus dan layuh
-            Otot paha mengkerut menjadi kecil
Sahid memiliki hambatan pada anggota geraknya (Polio) dan setelah diamati Ia mempunyai hambatan lain ( pola prilaku / autis ).
Farid dan Sahid bersaudara sepupu, dari keterangan guru pengajarnya mereka mengalami hambatan pada usia yang sama karena ibu mereka yang membawa gen tersebut. Sahid memiliki saudara kandung laki-laki yang juga mengalami lumpuh layu dan waktu duduk di SMP meninggal karna hambatannya.
Mereka berdua kami katakan klasifikasi Polio (lumpuh layu), karena gejala anak awalnya mengalami panas tinggi dan langsung tidak berfungsi anggota tubuhnya dengan jenis Polio Paralis Spinal.
Kami mengambil perbandingan anak yang mengalami polio dan mereka saudara sepupu, belum pasti faktor penyebab apakah memang karena gen bawaan ibu atau faktor eksternal. Salah satu anak mengalami hambatan lain yaitu autis, tetapi kedua anak tersebut tidak terhambat pada kognitifnya.
B.       Saran
Untuk observer harus memahami terlebih dahulu hambatan-hambatan anak, mengklasifikasikan dari beberapa karakteristiknya dan dapat menarik kesimpulan dari pengamatan tersebut.
Diharapkan untuk semua mahasiswa yang melakukan observasi dapat mengamati sendiri/ terjun langsung ke lapangan dengan menentukan pandangan sendiri dan dapat meluruskan pandangan yang keliru atau sekedar dugaan sementara oleh pihak sekolah ataupun lingkungan sekitar anak tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

instrumen asesmen ABK (kesulitan membaca)

instrumen identifikasi anak hiperaktif